Umumnya membangun sebuah rumah berawal dari Gambar Arsitek. Setelah gambar ada, kita dihadapkan kepada dua pilihan: mau mengerjakan sendiri atau menyerahkannya kepada kontraktor. Dua jalan ini memiliki untung-rugi.
Kalau Anda siap menghadapi resiko, membangun rumah tanpa bantuan jasa konsultan tidak bakal jadi masalah. Biayapun bisa disesuaikan kocek. Cuma, ada konsekuensinya. Waktu Anda jadi tersita. Misalnya, Anda harus mencari tukang atau mandor. Mereka ini akan bekerja di bawah komando dan kendali Anda.
Sayangnya, sebagian tukang atau mandor ini kadangkala menyebalkan dan kurang berkualitas. Bila menemui hal seperti ini, emosi Anda bisa terpompa. Bagaimana jika hasil kerja mereka tidak sesuai harapan? Lebih pusing lagi, Anda mesti membongkar dan mengganti lagi dengan yang baru. Biaya bisa membengkak. Dana lain bisa-bisa ikut terkuras.
Nah, jika Anda merasa kurang siap menghadapi resiko, sebaiknya sewalah jasa kontraktor. Apalagi jika ingin membangun rumah berukuran “raksasa”. Dengan memakai jasa kontraktor, Anda tidak perlu pusing megurus tetek-bengek membangun rumah.
Kontraktorlah yang mencari dan mengawasi tukang, memilih dan memilah serta membeli material bangunan, juga mengawasi kemajuan pekerjaan. Bahkan jika perlu, Anda pun bisa meminta kontraktor untuk membuatkan gambar arsitek.
Gejolak emosi akibat ulah mandor atau tukang bisa ditekan. Anda tidak berhubungan langsung dengan mereka. Selama pembangunan, Anda hanya berhadapan dengan si kontraktor. Ia yang akan bertanggung jawab atas segala pekerjaan pembangunan.
Karena tanggung jawab yang besar, sebaiknya kita tidak memilih sembarang kontraktor. Carilah kontraktor dengan reputasi baik. Rekomendasi bisa Anda peroleh dari famili, teman, atau rekan arsitek. Kontraktor hasil rekomendasi arsitek biasanya memiliki kualitas baik. Kenapa? Sebab arsitek tidak begitu saja memilih kontraktor untuk merealisasikan gambarnya. Agar lebih yakin, Anda bisa meneliti dulu hasil pekerjaan kontraktor itu.